Lowongan CPNS 2009 : POLRI, BPN, SETNEG, SEGKAB, ESDM, DKP, DEPTAN, RISTEK, (September-Oktober 2009)

Lowongan CPNS 2009 : POLRI, BPN, SETNEG, SEGKAB, ESDM, DKP, DEPTAN, RISTEK, (September-Oktober 2009)
28 September 2009 pada 9:18 pm · Disimpan dalam LOWONGAN KERJA and Label: BPN, CPNS, CPNS 2009, DEPTAN, DKP, ESDM, Lowongan, lowongan 2009, Lowongan Oktober, POLRI, RISTEK, SEGKAB, SETNEG

Bulan Oktober 2009 ini lowongan CPNS kembali di buka, berikut beberapa departemen yang melakukan rekruitmen-penerimaan CPNS Tahun Anggaran 2009 :

1.CPNS Departemen Kementerian Negara Riset dan Teknologi (daftar online )24 September s.d. 7 Oktober 2009)—->>> KLIK DISINI
2.CPNS Departemen Pertahanan (daftar online 5-6 Oktober 2009)
—->>> KLIK DISINI
3.CPNS Departemen Kelautan dan Perikanan atau DKP 2009 LENGKAP (24 September-8 Oktober 2009)——->>>>> KLIK DISINI 4.CPNS Departemen Energi dan SUmber Daya Mineral atau ESDM (daftar online 17 September – 6 Oktober 2009)—–>>>>> KLIK DISINI
5.CPNS Sekretariat Negara (6-9 Oktober 2009)–>>> KLIK DISINI
6.CPNS SEKRETARIAT KABINET RI(6-9 Oktober 2009—>>>
KLIK DISINI
7.CPNS Badan Pertanahan Nasional (daftar online 14 September – 5 Oktober 2009)—->>>> KLIK DISINI
8.CPNS Departemen Pendidikan Nasional seluruh unit kerja (SetJen, Dikti, PNFI, DitJenMandikdasmen) pendaftaran 14 September – 6 Oktober 2009—–>>>> KLIK DISINI
9.CPNS Polri dari sumber pelamar umum (17 September – 8 Oktober 2009)—–>>>>>> KLIK DISINI
SEMOGA BISA MEMBANTU & BERMANFAAT….


sumber :
http://banyuagung.wordpress.com/2009/09/28/lowongan-cpns-2009-polri-bpn-setneg-segkab-esdm-dkp-deptan-ristek-september-oktober-2009/

Gene Manjing PEKALONGAN..... Mampir bok o... mulih MUDIK kaiki...hoh ...!

Masa Prasejarah

Data permukiman awal dari masa prasejarah dan awal masa sejarah kuno sebagaimana ditunjukan oleh adanya peninggalan megalitik dan lingga yoni dibeberapa tempat di daerah Kabupaten Pekalongan di bagian selatan menunjukan bahwa pemukiman penduduk telah berlangsung lama dan telah mengenal sistem kemasyarakatan dan keagamaan. Sistem kemasyarakatan yang bagaimana tidak dapat diketahui pasti karena terbatasnya sumber informasi.

Beberapa benda peninggalan sejarah yang berada di daerah Kabupaten Pekalongan berupa Yoni dan Lingga dan bukti peninggalan yang lain seperti:
1. Lingga/ Yoni yang berada di Desa Telagapakis Kecamatan Petungkriyono.
2. Yoni yang berada di Dukuh Gondang Desa Telogohendro wilayah Kecamatan Petungkriyono.
3. Lingga yang berada di Dukuh Mudal Desa Yosorejo wilayah Kecamatan Petungkriyono
4. Lingga/ Yoni yang berada di Dukuh Parakandawa Desa Sidomulyo Kecamatan Lebakbarang.
5. Yoni yang berada di Dukuh Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni
6. Yoni yang berada di Dukuh Kaum Ds. Rogoselo Kecamatan Doro.
7. Yoni yang berada di Desa Batursari Kecamatan Talun.
8. Archa Ghanesha yang berada di Desa Kepatihan Kecamatan Wiradesa.
9. Archa Ganesha yang berada di Desa Telogopakis Kecamatan Petungkriyono
10. Batu lumpang yang berada di Desa Depok Kecamatan Lebakbarang.
11. Batu Lumpang yang berada di Dukuh Kambangan di Desa Telogopakis Kecamatan Petungkriyono dan sebagainya.

Data pemukiman pada periode awal Abad Masehi sampai Abad XIV dan XV sangat langka dan terbatas, sehingga sulit dipastikan pertumbuhan dan perkembangan komunitas di wilayah Pekalongan pada masa pengaruh kebudayaan Jawa Hindu berkembang di Jawa. Hal ini terjadi karena sampai masa kini belum ditemukan prasasti peninggalan tertulis yang mampu mengungkapkan kehidupan pada masa itu. Banyak ditemukan toponim, beserta tradisi lisan, berupa legenda mitos, atau cerita rakyat yang berkaitan dengan toponim, akan tetapi sulit untuk memastikan kebenaran data legenda atau cerita rakyat tersebut.

Seperti yang dikemukakan oleh SCHRIEKE, Negara Kertagama, karya tulis penting pada masa Majapahit, sama sekali tidak menyebut nama-nama daerah di Pantai Utara Jawa sebelah barat Lasem yang mencakup daerah Tegal, Pekalongan dan Semarang, yang pada masa itu diduga masih jarang dihuni penduduk. Sementara daerah lain seperti Demak, Jepara , Kudus dan Pati telah berkembang menjadi daerah penting.

Masa Kerajaan Demak

Data sejarah pada periode abad ke 15 dan abad ke 16, diperoleh melalui sumber-sumber tertulis disamping sumber-sumber peninggalan bangunan makam kuno, kuburan dan bangunan lain dari masa perkembangan Islam di Jawa.

Pada masa abad ke 16 diduga wilayah Pekalongan telah menjadi daerah yang dilewati oleh hubungan komunikasi dari dua kerajaan Islam Demak dan Cirebon, dan pada masa kemudian menjadi wilayah pengaruh kerajaan Mataram Islam pada abad ke 17. Selanjutnya pada abad ke 18 wilayah Pekalongan menjadi pengaruh VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie), Persekutuan dagang di India Timur - Belanda, terutama sejak tahun 1743, yaitu setelah VOC menerima imbalan jasa bantuan yang diberikan VOC kepada Mataram.

Sejak 1800-an sampai 1942 Wilayah Pekalongan secara langsung menjadi wilayah administratif wilayah Pemerintahan Hindia Belanda, atau disebut wilayah Gubernemen. Sementara itu setelah lahirnya wilayah Republik Indonesia pada 1945 Wilayah Pekalongan tidak beda dengan wilayah lainnya menjadi Wilayah administrasi Pemerintahan Republik Indonesia.

Pekalongan Mulai Dikenal

Banyak sumber mengatakan bahwa Pekalongan mulai dikenal setelah Bahurekso bersama anak buahnya berhasil membuka Hutan Gambiran/Gambaran, atau dikenal pula Muara Gambaran. Hal ini terjadi setelah Bahurekso gagal didalam penyerangan ke Batavia, bersama anak buahnya kembali ke Pantai Utara Jawa Tengah, namun secara sembunyi-sembunyi, sebab kalau diketahui oleh Pemerintah Sultan Agung pasti ditangkap dan dihukum mati. Sehingga terus melakukan yang disebut TAPA-NGALONG. Dari sinilah muncul prediksi-prediksi berkaitan dengan istilah PEKALONGAN.

Menurut penuturan R. Basuki (Putra Almarhum R. Soenarjo keturunan Bupati Mandurorejo) ; nama Pekalongan berasal dari istilah setempat HALONG - ALONG yang artinya hasil. Jadi Pekalongan disebut juga dengan nama PENGANGSALAN yang artinya pembawa keberuntungan. Sehingga prediksi Topo Ngalong itu hanya gambaran/sanepo yang mempunyai maksud siang hari sembunyi, malam hari keluar untuk mencari nafkah.

Didalam babad Sultan Agung yang merupakan sumber yang dapat dipercaya istilah pengangsalan nampaknya juga muncul. :"Gegaman wus kumpul dadi siji, samya dandan samya numpak palwa, gya ancal mring samudrane ; lampahe lumintu, ing Tirboyo lawan semawis ; ing Lepentangi, Kendal, Batang, Tegal, Sampun, Barebes lan Pengangsalan. Wong pesisir sadoyo tan ono kari, ing Carbon nggertata" (senjata-senjata telah berkumpul jadi satu. Setelah semuanya siap, para prajurit diberangkatkan berlayar.

Pelayarannya tiada henti-hentinya melewati Tirbaya, Semarang, Kaliwungu, Kendal, Batang, Tegal, Brebes dan Pengangsalan. Semua orang pesisir tidak ada yang ketinggalan (mereka berangkat menyiapkan diri di Cirebon).

Sehingga dari beberapa uraian tersebut, prediksi Topo Ngalong hanya gambaran atau sanepo yang mempunyai maksud, pada siang hari sembunyi, dan hanya keluar pada malam hari untuk mencari makan/nafkah

Masa-masa awal perkembangan Pekalongan tidak banyak disebut dan sumber-sumber asing baik Portugis maupun Belanda , seperti dalam Reis Journalen, Suma Oriental (Tome Pires, 1994), Scheep togt van Tristanto d'acunha (Pieter Van Der Aa, 1706) The Voyager of Jonh Huygen van Linschouten to the east Indies ( A.C Burnell dan P.A Tiele, 1884), dan catatan perjalanan lainnya.

Sumber -sumber tersebut menyebutkan nama kota-kota di pantai Utara Jawa pada Abad XVI seperti Cirebon, Tegal, Kendal, Demak, Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik dan Surabaya, akan tetapi tidak menyebutkan Pekalongan.

Sementara itu nama Pekalongan dan data historisnya dapat ditelusuri dalam Babad Tanah Jawa, Babad Mataram, Serat Khandaning Ringgit Purwo, Serat Pustaka Raja Purwo, Babad Sultan Agung , Dagh Register (1623 - 1799) , Opkomst Van Het Nederlandsch gezag in Oost Indie ( J.K.J de Jonge & M.L Van Deventer , eds; 1862 - 1909, 13 jilid ), laporan VOC lainnya, laporan Pemerintah Hindia Belanda, Buku-buku dan Publikasi lainnya seperti regering Almanak van Nederlandsch Indie (1820-1850) dan Oud end Nieuw Oost Indie (F. Valentijn) dan Sumber lainnya.

Pada masa ini administrasi pemerintahan secara keseluruhan berdasarkan keseluruhan berdasarkan keputusan dari pemerintah Hindia Belanda, misalnya bentuk pemerintahan Kabupaten yang disebut Regent, adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Bupati.

Tujuan Wisata Kabupaten Pekalongan
[ Selasa, 01 Agustus 2006 ]

OBJEK WISATA LINGGO ASRI

Panorama alami dan udara yang sejuk menjadi cirri khas obyek Wisata Linggoasri yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan pada ketinggian 700 m dpl.

Perpaduan potensi alam, pegunungan dan hutan wisata serta kondisi masyarakat yang masih pedesaan menjadi faktor yang menarik untuk dinikmati. Disamping itu, letak yang cukup menguntungkan di tepi jalan Propinsi antara Kabupaten Pekalongan dan Banjarnegara sangat memudahkan bagi wisatawan untuk berkunjung.





EKOWISATA PETUNGKRIYONO

Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan Kabupaten Pekalongan berlokasi di lereng Gunung Ragajambangan pada ketinggian 900 – 1600 m dpl. Sebuah kawasan yang sejuk dengan keragaman kemolekan dan keindahan alam yang cocok untuk tempat wisata. Dari ibukota Kabupaten Pekalongan berjarak 30 km dan dapat di capai dengan kendaraan umum. Sebagai kawasan ekowisata, Petungkriyono merupakan lokasi yang memberikan banyak pilihan untuk melakukan pemenuhan hasrat berwisata alam secara bertanggung jawab. Di kawasan ini anda dapat memperoleh pengalaman melakukan penjelajahan alam dan kegiatan outbond.

BUMI PERKEMAHAN

Dengan luas 4 hektar, Camping Ground yang berada di Dusun Dranan Desa Yosorejo disediakan bagi para pecinta alam, pelajar maupun para wisatawan yang dilengkapi dengan MCK, Pendopo, Pos Jaga dan tempat bermain.

OBYEK WISATA WATU IRENG

Obyek wisata yang berupa batu besar dan berwarna hitam ini lebih dikenal masyarakat sebagai Obyek Wisata Watu Ireng. Watu Ireng yang terletak di Desa Lambur Kecamatan Kandangserang, 17 km ke arah selatan dari Ibukota Kabupaten Pekalongan, diperkirakan bagian dalamnya berongga.

OBYEK WISATA PANTAI DEPOK

Sebagai salah satu daerah pesisir, Kabupaten Pekalongan juga memiliki potensi wisata air yang berbeda dengan daerah – daerah sekitarnya yaitu Pantai Depok. Lokasi yang terletak di desa Depok Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan menyimpan banyak potensi yang layak dikunjungi. Sederetan pohon nyiur yang tumbuh disekitar kawasan Pantai Depok menjadi daya pemikat yang utama.

OBYEK WISATA PANTAI WONOKERTO

Pantai Wisata Wonokerto terletak kurang lebih 5 km dari jalan raya Wiradesa arah utara tepatnya di Desa Wonokerto Kecamatan Wonokerto, pada bulan Dhulkaidah di tempat ini biasa diadakan acara sedekah laut yang diadakan oleh masyarakat nelayan setempat.

WISATA ALAM LOLONG

Wisata Alam Lolong terletak kurang lebih 6 Km dari kota Kecamatan Karanganyar. Potensi wiasata ini juga didukung dengan adanya buah durian yang sudah cukup terkenal pada setiap musimnya.

WISATA ALAM ROGOSELO

Wisata Alam Rogoselo terletak kurang lebih 14 km dari ibu kota Kecamatan Doro tepatnya di Desa Rogoselo. Wisata berupa petilasan/cagar alam Arca Baron Sekeber dan Makam Ki Gede Atas Angin.

OBYEK WISATA CURUG MUNCAR

Dikenal sebagai daerah yang sangat eksotis dengan keindahan air terjun dan pemandangan alamnya. Air terjun Curug Muncar ini banyak sekali dikunjungi oleh para wisatawan dan para pecinta alam.
RUMAH MAKAN



RM. Dradjat

Jl. Raya Wiradesa Kecamatan Wiradesa



RM. Barokah

Jl. Raya Wiradesa Kecamatan Wiradesa



RM. Bu Nani

Jl. Raya Pacar Tirto Kecamatan Tirto



RM. Subali

Jl. Raya Pacar Tirto Kecamatan Tirto



RM. Cita Rasa

Jl. Raya Pekuncen Kecamatan Wiradesa







RM. Sederhana

Jl. Raya Pekuncen Kecamatan Wiradesa



RM. Mbok Berek

Jl. Raya Pacar Tirto Kecamatan Tirto



RM. Na’im

Desa Kebonagung Kecamatan Kajen



RM. Sederhana

Jl. Raya Gandarum Kecamatan Kajen



RM. Pindang Tetel

Kelurahan Sapugarut Kecamatan Buaran



PANDUAN WISATA RELIGIUS

Khaul Mbah Agung Rogoselo

Kecamatan Doro

Khaul Ibu Agung Siti Ambariyah

Desa Bukur Kecamatan Bojong

Khaul Syekh Siti Jenar

Desa lemah Abang Kecamatan Doro




Makam Adipati Jayeng Rono

Desa Kauman Kecamatan Wiradesa

Makam Mbah Gendon

Desa Kauman Kecamatan Kesesi



PANDUAN WISATA KELUARGA

Kolam Pemancingan & Rumah Makan Tirta Alam

Karang Gondang Kecamatan Karanganyar

Kolam Renang dan Lesehan Tirta Asri

Kecamatan Kedungwuni






Kolam Renang dan Rumah Makan Lesehan Prima Graha

Kecamatan Karanganyar

PANDUAN WISATA BELANJA

Grosir batik, ATBM dan Konveksi Pantura

Jl. Raya Bondansari Kecamatan Wiradesa


Prev: Mampir PEMALANG...... kalau pas anda MUDIK !
Next: Kabupaten KENDAL........ Tempat singgah anda saat MUDIK


[sumber:http://zidanerentcar.multiply.com]

Ziarah Makam Ki Ageng Pangiling

Berikut ini foto-foto Wisata Rohani dan Ziarah Makam Ki Ageng Pangiling Gondo Kusumo yang terletak di Talun Pekalongan







[sumber: http://213.134.46.67/asociaciones/Main;jsessionid=46DB44F9C6B8579F1719DA39E736933B?ISUM_ID=Content&ISUM_SCR=linkServiceScr&ISUM_CIPH=IGBbthdM6ZLYWeBz6r%2Bi7qXBo89i8z07r9oTbcC4r7BPMhG9GfFnkzyZMm%2BrQIxx9vt4Yly6J1Ii%0AxY6wNtiEdlgycsTZGZcFE0Dbnxf90nufDBhD6Xau5rS%2B0%2BFiyVUzCL7zkBsKvNM%3D&ISUM_ps408=1]

Budaya PEK CHUN

Lokasi: Pekalongan
Tradisi Pek Chun pada hakekatnya hampir sama dengan tradisi sedekah laut atau Nyadran hanya saja, tradisi ini diselenggarakan oleh warga Tionghoa di Kota Pekalongan. Pada prinsipnya acaranya sama, hanya penyelenggara, isi perahu dan waktunya yang berbeda. Tradisi Pek Chun dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa menurut kalender China pada perayaan tahun baru china atau imlek. Acara yang mengiringi tradisi Pek Chun adalah Pentas seni Barongsai dan kesenian masyarakat china lainnya serta makan bersama dan pelaksanaan berbagai lomba. Jumlah pengunjung pada pelaksanaan tradisi Nyadran dan Pek Chun mencapai ribuan orang, yang berasal dari seluruh pelosok Kota Pekalongan dan masyarakat sekitarnya serta wisatawan mancanegara yang kebetulan berada di Kota Pekalongan

Tari Sintren

Lokasi: Pekalongan
Sintren adalah kesenian tradisional masyarakat Pekalongan dan sekitarnya, Sintren adalah sebuah tarian yang berbau mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dan Sulandono. Tersebut dalam kisah bahwa Sulandono adalah putra Ki Baurekso hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih seorang putri dari Desa Kalisalak, namun hubungan asmara tersebut tidak mendapat restu dari Kir Baurekso, akhirnya R. Sulandono pergi bertapa dan Sulasih memilih menjadi penari. Meskipun demikian pertemuan diantara keduanya masih terus berlangsung melalui alam goib. Pertemuan tersebut diatur oleh Dewi Rantamsari memasukkan roh bidadari ketubuh Sulasih, pada saat itu pula R. Sulandono yang sedang bertapa dipanggil roh ibunya untuk menemui Sulasih dan terjadilah pertemuan diantara Sulasih dan R. Sulandono. Sejak saat itulah setiap diadakan pertunjukan sintren sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan apabila sang penari betul-betul masih dalam keadaan suci (perawan). Sinteren diperankan seorang gaadis yang masih suci, dibantu oleh pawangnya dan diiringi gending 6 orang sesuai Pengembangan tari sintren sebagai hiburan budaya maka dilengkapi dengan penari pendamping dan bador (lawak). Didalam permainan kesenian rakyat pun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam permainan Sintren, Si pawang (dalang) sering mengundang Rokh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan Sintren. Bilamana hal itu dapat berhasil maka pemain Sintren akan kelihatan lebih cantik dan dalam membawakan tarian lebih lincah dan mempesonakan.
Kesenian ini sangat dikenal dan populer di daerah Pantura terutama Eks Karesidenan Pekalongan. Pada jaman dahulu acara sinter ini digunakan untuk acara hiburan dan ajang komunikasi muda mudi untuk mencari jodoh, selain itu kesenian ini digunakan sebagai mediasi untuk meminta hujan. Sedangkan saat ini Sintren masih sering dipentaskan pada hari-hari besar Nasional serta untuk menyambut tamu resmi


[sumber :http://an69itfa.wordpress.com dan berbagai sumber]

Bonus Pulsa

Bonus Pulsa Memberikan Anda Kesuksesan Yang Lebih Cepat, maka bergabunglah mulai sekarang Klik ----->> GABUNG

Pengumuman

Segala komentar yang sangat menyimpang/tidak berhubungan dgn isi tulisan di atasnya, akan dihapus!
Jika punya pertanyaan yang tidak berhubungan dengan tulisan kan bisa disampaikan di shoutbox atau email.
Juga,
Blog ini tidak melayani pertukaran link dengan blog-blog yang mengandung unsur SARA, Pornografi, maupun Kekerasan.

Alun-Alun Kajen

Alun-Alun Kabupaten Pekalongan terletak di Kajen,alun-alun ini sangat bermanfaat bagi rakyat yang ada di Kabupaten Pekalongan khususnya yang berada disekitar alun-alun tersebut.Banyak yang bisa dilakukan seperti berolahraga pada pagi dan sore hari,berjualan di sepanjang alun-alun bagi para pedagang kaki lima.Alun-alun ini terletak persis di seberang jalan depan rumah dinas bupati pekalongan tepatnya di bagian sebelah utara rumah dinas bupati kabupaten pekalongan.Alun-alun ini menempati lokasi yang sangat strategis,disekelilingnya berdiri bangunan masjid,kantor DPRD,kantor kepolisian dan kantor-kantor lainnya yang berada di wilayah sekitar alun-alun ini.